Aku rindu masa-masa kecil dulu. Masa-masa yang telah lama aku tinggalkan. Masa kecil yang penuh kenangan, menyenangkan, karena yang menyakitkan tak pernah mau ku kenang, atau memang sebenarnya tak ada yang menyakitkan. Ah… bagi ku sekarang, semua kisah masa kecil dulu menyenangkan.
Masa-masa yang aku habiskan di Kp cijengkol, Desa Karangwangi, Kec. Cidaun. Masa-masa yang aku habiskan bersama teman-teman, anak-anak kampung yang hanya kenal keceriaan itu. Ai… betapa indahnya. Betapa besar anugerah Allah, anugerah pengalaman hidup yang begitu mengesankan itu.
Akan aku goreskan kenangan itu, tidak hanya di dalam ingatan, tapi juga dalam guratan kata-kata yang ku rangkai menjadi sebuah kisah. Kisah masa kecil ku. Oh….begitu banyak, hingga aku bingung mulai dari mana. Tapi selebihnya, menulis kisah ini begitu mengasyikkan. Perjalanan mengenang masa lalu. Masa kecil di tanah leluhur, Tanah Sunda tercinta.
Bermain di Lapangan
Hampir tiap hari, aku bermain dengan teman-teman kampungku. Mereka ada banyak sekali. Kadang mereka membuatku tertawa, kadang menangis. Tapi semuanya bagiku indah, semua yang aku lakukan bersama teman-teman kampungku.
Kami punya tempat-tempat favorit untuk bermain. Kami biasa bermain petak umpet, gobak sodor, kasti, Maen Layangan, Congklak, loncat karet atau yang laennya. di tanah lapang yang terhampar di depan rumah teman-teman kampungku. Semuanya seru, apalagi kalau sudah main kasti, Bapak-bapak dan Ibu-ibu penonton menyoraki dan kadang tertawa terbahak-bahak melihat aksi kami.
Sejatinya, permainan kasti adalah memukul bola yang dilempar lawan sejauh-jauhnya, tapi yang kami lakukan adalah melempar pemukul sejauh-jauhnya. Begitulah, permainan itu tak pernah serius, tapi cukup untuk memuaskan hati kami. Setidaknya kami pernah mencoba permainan Jepang itu, meski acak-kadut kami tak peduli, yang penting semuanya Happy.
Sejatinya, permainan kasti adalah memukul bola yang dilempar lawan sejauh-jauhnya, tapi yang kami lakukan adalah melempar pemukul sejauh-jauhnya. Begitulah, permainan itu tak pernah serius, tapi cukup untuk memuaskan hati kami. Setidaknya kami pernah mencoba permainan Jepang itu, meski acak-kadut kami tak peduli, yang penting semuanya Happy.
Maen Layangan
Hari yang cerah, di tambah dengan hembusan angin yang cukup kencang membuat anak-anak bermain layangan ... yah, itulah yang ada di benak aku dan anak anak. Bermain layangan adalah hal yang mengasyikan,selain mengurangi kejenuhan kita juga jadi sering berkumpul dan bermain bersama.
Keceriaan selalu menemani aktivitas kita di hari – hari yang penuh dengan angin.Walaupun terkadang hembusan anginnya tidak terlalu kencang,namun anak – anak disini sangat asyik memainkan layangnya. Hanya dengan jari – jari, mereka mampu menaikan sebuah layangan walaupun nggak terlalu tinggi tapi mereka sangat antusias memainkan permainan tersebut. Layang-layang atau layangan merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya.
Baca : ==>> Cara Membuat Pineapple Punch Soda Asem Manis
Ternyata tidak hanya anak kecil yang gemar bermain layangan, orang dewasa pun ikut serta meramaikan permainan yang satu ini. Mereka mengaku senang memainkan layangan. Dipikir-pikir memang seru sih kalo main layangan itu, ada gregetnya kalo kalah dan ada senengnya juga kalo bisa ngalahain musuh,tutur Dadang seorang remaja yang juga gemar memainkan layangan.
Disisi lain ada juga anak –anak yang tidak bermain layangan, tetapi mereka berlomba – lomba mengejar sebuah layangan yang telah putus talinya karena layangan tersebut saling beradu di udara hingga talinya terputus. Demi mengejar sebuah layangan yang melayang-layang di udara karena talinya telah putus, mereka rela berlari di tengah panasnya terik matahari tanpa mengenal lelah bahkan menempuh jarak yang lumayan cukup jauh.
Maen Layangan |
Baca : ==>> Cara Membuat Pineapple Punch Soda Asem Manis
Ternyata tidak hanya anak kecil yang gemar bermain layangan, orang dewasa pun ikut serta meramaikan permainan yang satu ini. Mereka mengaku senang memainkan layangan. Dipikir-pikir memang seru sih kalo main layangan itu, ada gregetnya kalo kalah dan ada senengnya juga kalo bisa ngalahain musuh,tutur Dadang seorang remaja yang juga gemar memainkan layangan.
Disisi lain ada juga anak –anak yang tidak bermain layangan, tetapi mereka berlomba – lomba mengejar sebuah layangan yang telah putus talinya karena layangan tersebut saling beradu di udara hingga talinya terputus. Demi mengejar sebuah layangan yang melayang-layang di udara karena talinya telah putus, mereka rela berlari di tengah panasnya terik matahari tanpa mengenal lelah bahkan menempuh jarak yang lumayan cukup jauh.
Sungguh menyenangkan memang, banyak tawa, banyak canda yang tersirat dimasalalu itu, bahkan tidak sedikin kesedihan di saat saat main.
Banyak permainan lain yang saya lakukan bersama teman teman, dan mungkin permainan permainan itu sekarang sudah mulai pudar, sudah mulai hilang dari kehidupan anak anak jaman sekarang, seiring kemajuan jaman dan tekhnologi juga, kalau dulu anak anak suka maen klereng, maen petak umpet, tapi tidak dengan jaman sekarang.
Sekarang lebih ke maen Game di Hp, atau yang lainnya, tidak heran memang karakter karakter anak jaman sekarang ini jauh lebih maju dari segala hal, terutama dari segi sifat, tatakrama, sopan santun, (Maju dalam Arti tanda kutip ). Kalau jaman dulu saya masih kecil, takut dengan guru, takut dengan orang tua, sekarang malah sebaliknya.
Sungguh ironis memang tidak banyak anak anak sekarang yang berani mengejek Guru di sekolah, melawan ketika ditegor, bahkan melapor ketika dihukum. hmmmm !!
Baca : ==>> Airy Pangandaran Kidang Pananjung 199
Baca : ==>> Airy Pangandaran Kidang Pananjung 199
sama kayak aku kecil dulu
ReplyDeleteseruu!!
heheheh yang jelas masa kecil itu masa bahagiaaa
Delete