Tidak terasa sudah enam tahun berlalu, dan momen itu tidah pernah hilang dari ingatanku, walau memang kadang mencoba untuk melupakannya, ya seperti cinta pertama hehehe.
Masih ingat ga sob.. pada tanggal 25 Oktober 2010 ada terjadi musibah di negeri ini, yaitu TSUNAMI tepatnya di Pulau MENTAWAI Sumatra barat, kebetulan pada saat itu gw berada disana, gw akan bagi sedikit kisah gw pengalaman disana. Pada artikel sebelumnya gw sudah cerita perjalanan gw lagi tugas di Mentawai, pada waktu itu kira kira gw baru tugas selama 1 minggu di Mentawai, pada malem hari gue lagi kumpul sama temen kosan gw, ya kira kira jam 21:42 WIB ada terjadi gempa yang sangat dahsyat kira kira 7,7 skr.
Gempa dengan guncangan yang sangat dahsyat membuat semua orang panik, tapi pada saat itu tidak terbayangkan akan terjadi TSUNAMI, dan memang kebetulan gw berada di Km 4 dari permukaan laut, soo gw aman gitu lohhh.. !!
Pada saat itu memang kita tidak ada berita atau informasi ada terjadinya TSUNAMI, karena kan memang sulit untuk bekomunikasi, tau sendiri mentawai malam hari tidak ada signyal hp.. hheheh deritakuuu..!
Pagi hari gw siap siap mau berangkat kerja, belum aja gw berangkat, gw terkejut karena ada yang datang ke gw pesen tiket pesawan dia bilang itu sangat Urgen sekali, trus gw tanya untuk siapa, dia bilang untuk bawa korban TSUNAMI,, sontak saja gw dan semua yang ada disana terkejut, loh emang tsunami dimana dia bilang di pesisir pantai.. OMG semua orang terkejut medengarnya. belum aja rasa kaget ku hilang terlihat korban tersebut dibawa ke kantor kuu dengan di gotong pake kain sarung, ketika diliat memang benar, dan sangat parah, tau ga korbannya itu PATAH TULANG LEHER coba bayangkan bagai mana sakitnya. Masya allah sangatt sedih melihatnya.
Kabupaten Mentawai
Kabupaten mentawai ini terdiri 3 pulau, Yang pertama Pulau Siberut yang tengah Pulau Mentawai ( Tua Peijat ) yang ujung Pulau Cikakap, kebetulan ibukota kabupatennya terletak di Tua Peijat Pulau yang ditengah.
Tiga pulau tersebut kena dampak Tsunami, dan yang paling parah adalah pulau CIKAKAP. Singkat cerita gw berangkat kerja bersama penumpang bareng termasuk KORBAN yang tadi, yahhh pada hari itu cuaca tidak mendukung, tapi mau gimana lagi kita harus tetap berangkat, terpaksa kita berangkat, ke bandara naek perahu. setiba di tengah tengah perjalanan terjadi hujan dan badai, dan pada saat itu semua penumpang perahu sangat panik sekali. Yang paling gw ga pernah lupa, sellama perjalanan gw tidak tahan menahan tangis karena melihat korban Patah leher begitu kesakitan menahan rasa sakit, tau kan gimana goncangan dilaut yang membuat dia tergoncang. karena hujan tidak reda juga, akhirnya gw putusin perahu untuk menepi ke pinggir pantai, karena gw tau resiko kalau di terusin sangat besar. setelah menunggu cukup lama hujan dan badai pun ga kunjung reda, akhirnya gw putusin perjalanan hari itu ga dilanjutin ke bandara, tetapi memilih balik ke kota Tua Peijat, karena gw tau tidak memungkinkan untuk dilanjut, dan kalaupun dilanjut pesawan sudah terbang dan balik lagi ke Padang, soo ga keburu..!!
Dua hari setelah itu, gw kerja, dan pada saat itu gw bisa nyampai di Bandara, tapi memang Naas ketika gw pulang dari bandara beserta penumpang yang laen, di tengah perjalanan laut hujan lebat dibarengi angin kencang, dan lagi lagi gw ambil keputusan untuk menepi ke pinggir pantai, setelah lama menunggu hujanpun ga kunjung reda, pada saat itu penumpang pesawat gw pejabat Dirut Bank Nagari yang mau berkunjung ke Mentawai, lama menunggu hujan reda dan waktupun sudah mulai sore akhirnya gw ngajak nahkoda perahu beserta penumpang untuk berangkat lagi, tapi penumpang iti menolaknya, dan mereka meilih jalan darat, disitu gw bingun jalan darat mana yang mesti di lalui tohh emang ga ada jalan hahahah... akhirnya gw cari cari pertolongan di hutan itu, dan ketemu juga dengan suku dalam Mentawai.
Suku Dalam Mentawai
Tapi sayang walaupun kita ketemu mereka tohh mereka juga ga bisa bantu kita, karena ga punya kendaraan, dan memang ga ada akses jalan menuju kota.
Akhirnya walu dengan hati takut terpaksa kita berangkat, saya masih teringat nahkoda kapal berkata, " kalaupun kita harus mati, kita harus mati bersama dilaut, kalaupun kita selamat berarti belum saatnya kita untuk mati " hahah serem nya kata katanya...!!
Dan akhirnya dengan segala tantangan, rintangan kia semua selamat dan sampai ke kota Tua Peijat, alhamdullilahh... !!
Semua yang gw alami dan yang kuceritakan di sini, ini adalah nyata yang pernah gw alami, dan gw bersyukur masih diberi kesehatan kekuatan oleh tuhan sehingga gw masih ada sampai saat ini, semoga kalian tidak pernah mengalaminya ya aminn..!!
Di Mentawai gw hanya bisa bertahan 2 minggu, gw tidak sanggup lagi melanjutkannya, dan ema gw dari kampung memohon kepada gw untuk balik kekampung. Akhirny gw balik ke kampung halaman,, dan selamat tinggal mentawai, hanya kenangan lah yang mengingatkanku kesana..
Yang terakhir saya ucapkan terimakasih Kepada bang Dian selaku nahkoda sang slalu mengajak gw keliling mentawai, semoga kita bisa bertemu kembali.
Poto Kenangan waktu di Kab. Mentawai
Salam
Jevisa
0 komentar
Post a Comment
KOMENTAR ANDA ADALAH TANGGAPAN PRIBADI, KAMI BERHAK MENGHAPUS KOMENTAR YANG BERSIPAT KATA KATA PELECEHAN, INTIMIDASI, DAN SARA. TERIMAKASIH